BANDUNG BONDOWOSO DAN RORO JONGGRANG HADIR DI SMANTEN
Bandung Bondowoso segera semedi dan merapal mantra. Tiba-tiba langit menjadi gelap gulita. Angin menderu-deru. Bandung Bondowoso membentangkan kedua tangannya dan berujar.
“Hai pasukan jin. Datanglah kemari. Ada proyek besar menanti,” teriak Bandung Bondowoso dengan suara menggelegar.
Ribuan Jin dalam sekejab datang ke lokasi. Memenuhi area terbuka di hadapan Bandung Bondowoso. Tawa mereka membahana memenuhi angkasa.
“Ada perintah apakah, Paduka memanggil kami?” salah satu dari mereka bersuara dengan lantangnya.
“Bantu aku membangun 1000 candi dalam semalam,” titah Bandung Bondowoso.
Para jin segera bergerak melaksanakan tugas masing-masing sesuai perintah. Dalam waktu singkat, ratusan bangunan candi sudah selesai tersusun. Bahkan hampir mencapai seribu buah pada saat malam masih panjang.
Roro Jonggrang diam-diam mengamati dari kejauhan. Jonggrang merasa cemas, mengetahui Bondowoso akan berhasil membuat 1000 candi karena dibantu oleh pasukan jin.
"Wah gawat. Bagaimana ini?" ujar Roro Jonggrang dalam hati. Ia segera mengumpulkan Dayang-Dayang kerajaan. Mereka ditugaskan mengumpulkan jerami. Setelah jerami terkumpul, mereka diperintah segera membakar jerami tersebut.
"Cepat bakar semua jerami itu!" perintah Roro Jonggrang.
Dayang-Dayang lainnya disuruhnya menumbuk lesung. Dung... dung... dung!
Dalam sekejap, semburat warna merah memancar dari langit sebelah timur dengan diiringi suara lesung, sehingga mirip seperti fajar yang menyingsing.
Pasukan jin mengira fajar sudah menyingsing. "Wah, matahari akan terbit! Kita harus segera pergi sebelum tubuh kita dihanguskan matahari," sambung jin yang lain. Para jin tersebut berhamburan pergi meninggalkan tempat itu.
Merasa ditipu oleh Roro Jonggrang, marahlah Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung sebagai hukuman atas penolakannya.
Kutukan ini menjadikan Roro Jonggrang sebagai arca ke-1000 di kompleks Candi Prambanan, yang hingga kini dikenal sebagai Candi Roro Jonggrang.
Itulah gambaran kisah yang disajikan oleh siswa kelas XI-1 pada pentas seni dalam rangka peringatan HUT ke-40 SMAN 10 Semarang. Pentas dilaksanakan pada Selasa, 17 Desember 2024.
Pemain dalam pementasan ini adalah para jin yang membantu Bandung Bondowoso (Adhimas Yudhistira, Maulaa Dandy, Nugroho, M. Yusuf), para dayang (Hasna Aliyya, Nayla Khalifia, Reisya Julia, Naysilla Ribi, Aurel Anabela, Fahira Anfadantri, Dewi Anggraini, Azara Fauziah), dukun (Fabian Thristandhika), dan prajurit Bondowoso (Ade Surya, Daffa Wisnu, Narendra Adyatma, Wadzib Nawafil). Dialog yang tercipta antara Roro Jonggrang (Mayta Lastya) dan Bandung Bondowoso (Rifky Julianto) berlangsung dramatis. Suasana yang diciptakan begitu magis sehingga penonton larut dalam cerita, meski kisahnya sudah sering didengar.
Penulis: Laura Saraswati/DA
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini