HARMONI DAWAI BIOLA UNTUK SANG 'JAGOAN'
Oleh: Chesa Ardeliaristi
Juara 3 FLS2N cabang Jurnalistik Kota Semarang Tahun 2024
Suara manusia bersahut-sahutan seperti kicauan burung di pagi hari, memenuhi gedung megah dan mewah Queen City Mall. Sorot cahaya mulai menyoroti panggung diikuti dengan suara manusia yang perlahan lenyap. Rombongan orchestra Senandika Musikal memasuki panggung dengan biola mereka dan mengatur poisisi untuk tampil. Digesekkannya bow biola pada senar sehingga menciptakan alunan musik yang indah. Alunan musik itu membentuk melodi lagu 'Jagoan' dari film Petualangan Sherina. Dibawakannya dengan semangat, ceria dan kompak oleh kelompok musikal tersebut menimbulkan kekaguman dari para pengunjung yang sedang berada di sekitar panggung. Tepuk tangan meriah menggelegar ketika pertunjukan spectacular sukses diselesaikan.
Mereka telah berlatih selama 3 bulan untuk pertunjukan di Queen City Mall tersebut yang digelar pada 9 Maret 2024. Mereka berlatih dengan tekun setiap petang. Penampilan ini membutuhkan latihan secara berbulan bulan karena ini bukan permainan solo melainkan grup, dimana semua harus kompak dan harmonis.
Lagu ‘Jagoan’ sendiri menceritakan bahwa seorang jagoan harus melindungi yang lemah bukan menindas yang lemah. Dengan begitu Senandika Musikal tidak hanya semata-mata menampilkan lagu ini namun juga memberikan makna tersendiri dalam kehidupan sehari-hari. Hal itulah yang menambah kesan mengagumkan dalam pertunjukan tersebut. Tidak hanya memanjakan telinga namun juga terdapat pelajaran berharga didalamnya.
Salah satu pemain dari rombongan orchestra tersebut adalah Krisnanda Ilham Ramadhan. Dia mulai tertarik dengan biola sejak sekolah dasar dan mulai menekuninya saat sekolah menengah pertama. Tidak hanya biola, tetapi ia juga mempelajari bass. Namun, seiring berjalannya waktu dia lebih tertarik oleh keindahan musik biola. Disamping hobinya bermain musik, ia seorang pelajar di SMA Negeri 10 Semarang.
Pada awalnya bermain biola adalah permintaan orang tua Krisna. Namun kini biola sudah menjadi candunya. Biola yang ia pelajari dari sekolah dasar kini dapat membawanya dari satu panggung ke panggung lain. Tangannya seakan mulai bersatu dengan bow biola hingga menghadiahkan begitu banyak sertifikat.
Pertunjukan di Queen City Mall merupakan salah satu contoh pertunjukan musik yang pernah ia ikuti, tetapi masih banyak lagi pertunjukan musik yang ia ikuti seperti yang biasanya diselenggarakan di Taman Indonesia Kaya dan sebagainya. Krisnanda juga sering mengisi event di sekolah karena bakatnya yang dinilai unik. Sudah tiga kali ia tampil di acara besar sekolah dan selalu sukses membahagiakan hati mereka dengan gesekan tangannya.
" Bagi saya, penampilan Krisnanda selalu memukau dan tidak pernah mengecewakan. Ia selalu sukses menyampaikan makna lagu yang ia mainkan degan lembut dan penuh perasaan. Biola seakan menjadi mulutnya saat berada diatas panggung, " ucap salah satu teman dekat Krisnanda.
Kelihaiannya dalam menggesekan senar biola memberikan inspirasi kepada siswa-siswi lainnya agar selalu giat dalam mengasah bakat dan minat yang mereka miliki. Skill yang didapatkan dari mengasah bakat minat akan menjadikan kita lebih bernilai. Selain itu untuk kedepannya kita tidak hanya membutuhkan kemampuan akademik, namun juga membutuhkan kemampuan non akademik.
Jika kita mempelajari sesuatu tidak dari keingin sendiri mungkin akan terasa sulit. Tetapi jika kita menikmati prosesnya maka itu akan membawa kita menuju hal yang mengagumkan. Seperti kurikulum yang sekarang diterapkan yaitu kurikulum Merdeka dimana siswa bebas mengembangkan bakatnya. Krisnanda telah membuktikannya dengan tetap mengasah bakat dan minatnya disamping kesibukannya sebagai pelajar.
Dengan diterapkannya kurikulum merdeka, kini para siswa lebih bebas berekspresi mengenai bakatnya. Gelar karya merupakan wadah untuk mereka berekspresi dalam kurikulum merdeka ini. Rasa malu harus mereka lawan agar bakat dan minat yang mereka miliki dapat berkembang dengan baik dan membuahkan hasil. Entah nanti bakat dan minat tersebut hanya akan menjadi hobi atau tujuan dimasa depan.
Seperti Krisnanda yang memilih keahliannya dalam bermain biola hanya dijadikan hobi, bukan untuk cita cita masa depan. Baginya bermain musik adalah suatu keahlian yang unik dan dapat menggambarkan isi hati. Biola seakan menjadi suara hati ketika ia tidak bisa menjelaskan suasana hatinya. Bagi Krisnanda biola bukanlah alat musik, melainkan adalah teman.
Selain tertarik akan dunia musik, ia juga sedikit menyukai bidang olahraga. Ketika sekolah terdapat acara classmeet ia sering mengikuti pertandingan futsal atau voli antar kelas. Baginya masa muda jangan dihabiskan untuk hal hal yang akademik saja, namun hal non akademik juga. Karena suatu saat pasti keahlian dan bakat yang kita punya akan bermanfaat. Dan jika tidak dilatih atau selalu dipendam maka hanya akan terjadi penyesalan di masa depan.
Krisnanda dapat memotivasi teman temannya karena walaupun sebenarnya ia lebih tertarik akan hal non akademik, tetapi mata pelajaran tak pernah ia tinggalkan. Keduanya berjalan secara seimbang dengan waktu yang sudah diatur.
Masa depan ialah milik mereka yang mau berusaha dan berkembang. Tidak akan ada seniman malas yang melahirkan sebuah karya. Tugas sekolah yang menumpuk bukan menjadi alasan untuk mengasah bakat dan minat yang kita miliki. Kita tidak pernah tau buah apa yang akan kita petik jika bakat dan minat kita berkembang. Semua akan tahu jika kita bernai mencoba.
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini