KSN BIOLOGI BERLATIH MEMBUAT PREPARAT BASAH
Semarang. Ekstrakurikuler KSN Biologi berlatih membuat preparat basah pada hari Selasa (12/09/2023) di Laboratorium Biologi SMAN 10 Semarang. Kegiatan ini untuk melatih peserta ekstrakurikuler agar terampil. Karena pembuatan preparat basah memerlukan keterampilan khusus sehingga perlu dilatih. Sedangkan yang dimaksud dengan preparat adalah bahan atau objek yang akan diamati menggunakan mikroskop.
“Kami mencoba untuk memberi keterampilan kepada anggota KSN untuk membuat preparat, khususnya preparat basah agar kegiatan KSN Biologi tidak hanya membahas soal. Jenis preparat sebenarnya ada preparat awetan dan basah, tetapi yang paling memungkinkan untuk dibuat dengan fasilitas yang tersedia adalah preparat basah” terang Bapak Didiet Chandra, pembina KSN Biologi SMA 10.
Pelatihan yang juga dibantu oleh mahasiswa praktikan LANTIP UNNES tersebut diikuti oleh 10 anggota KSN Biologi. Objek atau bahan yang akan diamati adalah daun cabai. Peserta didik diajarkan terlebih dahulu untuk membuat sayatan tipis daun secara melintang. Pembuatan sayatan tipis daun tersebut membutuhkan silet yang tajam dan baru. Selain itu, juga membutuhkan bantuan gabus tebal untuk menjepit daun yang tipis. “Daun yang paling baik digunakan adalah daun kelima dari pucuk, kemudian agar mendapatkan tampilan preparat yang bagus, membutuhkan sayatan yang setipis mungkin. Selain itu, sebisa mungkin harus mengikutkan tulang daunnya” jelas Ibu Dewi, mahasiswa LANTIP UNNES.
Anggota KSN Biologi mengaku kesulitan dalam membuat sayatan yang tipis. “Ternyata sulit juga ya pak menyayat daun agar mendapatkan ketipisan yang baik. Hasil sayatan saya selalu tebal,” ujar Sahachika, ketua KSN Biologi. Untuk memastikan apakah sayatan benar-benar tipis, harus diamati di bawah mikroskop. Tanda sayatan yang tipis ketika diamati di mikroskop adalah, sel atau jaringan yang ada pada daun terlihat jelas.
Secara umum, pelatihan berjalan dengan baik dan lancar. Bahkan, para anggota KSN Biologi menginginkan berbagai pelatihan lain untuk meningkatkan keterampilan. “Pak, untuk pertemuan selanjutnya mungkin kita bisa belajar tentang anatomi hewan,” usul Meka, peserta didik kelas X. KSN Biologi berusaha tidak hanya untuk membahas soal-soal Olimpiade, tetapi juga memberikan skill atau keterampilan lain yang nantinya berguna bagi peserta didik. (DC)
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini