Semarang - Dewan Ambalan Ki Ageng Pandanaran dan Nyi Ageng Serang (Ambalan Panser) pangkalan SMA Negeri 10 Semarang telah melaksanakan kegiatan latihan rutin Pendidikan Kepramukaan pada Jumat, 17 Mei  2024. Siswa-siswi kelas X, memulai kegiatan latihan rutin di dalam kelas. Diawali dengan mengisi daftar hadir dan dilanjut dengan penyampaian materi oleh kakak-kakak Dewan Ambalan.

Sebagai bentuk perwujudan Pramuka yang kreatif dan inovatif, mereka diminta untuk membawa semaphore dari alat dan bahan sederhana yang sudah mereka buat di rumah masing-masing. Semaphore yang dibuat sangat unik. Beberapa dari mereka menggunakan bahan-bahan seperti ranting kayu, plastic, kertas, batang lidi, dan lain sebagainya. Di dalam kelas, kakak-kakak Dewan menjelaskan kode semaphore dari huruf A sampai Z. Antusias adik-adik dalam mempelajari semaphore terbukti dari praktek dan menerjemahkan kodenya.

Semaphore atau semafor merupakan cara atau metode untuk mengirim sinyal atau pesan dengan menggunakan alat-alat sederhana, seperti bendera, batang, atau tangan kosong sekalipun. Metode ini dilakukan dengan cara mengulurkan kedua tangan membentuk posisi tertentu sesuai formasi yang sudah ditentukan sebelumnya. Bendera, batang, atau alat lainnya berperan untuk memperjelas arah gerakan tangan ketika menyampaikan pesan. Semaphore sendiri bermanfaat sebagai salah satu cara untuk melakukan komunikasi jarak jauh.

Tiba saat peluit berbunyi, seluruh adik-adik kelas X membuat barisan tiap sangga di lapangan SMA Negeri 10 Semarang. Dengan sedikit mengulas materi yang telah disampaikan di kelas, kakak-kakak pun menyampaikan bahwa kemungkinan besar pertemuan hari itu merupakan latihan rutin Pendidikan Kepramukaan yang terakhir di tahun ajaran 2023/2024. Tak berselang lama, Kak Huda memimpin doa sebelum adik-adik kelas X pulang ke rumah masing-masing.

Penulis : Azril Cahyo Nugroho & Laurenzia Christy Saraswati (Tim Panser)/MBD