SMAN 10 Semarang Sukses Laksanakan Simulasi Ptm Dan Siap Gelar PTM Terbatas
SMA N 10 Semarang mendapat kesempatan untuk pertama kalinya menggelar simulasi pembelajaran tatap muka (PTM). Sesuai dengan rekomendasi Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, SMA N 10 dinyatakan telah memenuhi syarat untuk melaksanakan simulasi PTM selama 2 minggu dimulai pada tanggal 20 September 2021 dan berakhir pada tanggal 1 Oktober 2021. Pelaksanaan simulasi PTM tersebut nantinya akan dievaluasi. Jika berjalan dengan baik, maka akan dilanjutkan ke tahap PTM terbatas. Oleh sebab itu, sekolah telah mempersiapkan berbagai hal sejak awal untuk mendukung pelaksanaan simulasi PTM. Mulai dari sarana prasarana, pembentukan tim satgas covid 19 sekolah, pembuatan SOP, koordinasi dan penyampaian informasi ke berbagai pihak, , penyesuaian proses pembelajaran, hingga vaksinasi.
Salah satu hal yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan simulasi PTM adalah sarana dan prasarana. Subuh Jaelani, M.Pd., wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana, mengatakan bahwa sarana dan prasarana di sekolah telah siap 100 % untuk menunjang simulasi PTM. Sarana dan prasarana tersebut diantaranya: tempat cuci tangan dan handsanitizer yang terpasang di dekat kelas, 2 buah thermostand yang terpasang di pintu masuk sekolah dan 10 buah thermogun, pengaturan parkir, pengaturan jalur keluar masuk peserta didik, dan pengaturan tempat duduk peserta didik.
Proses pembelajaran pada saat simulasi PTM diatur sesuai dengan protokol kesehatan secara ketat dan diawasi langsung oleh tim satgas covid 19 sekolah. Sisworo, S.Pd, Ketua Tim Satgas Covid 19 sekolah, sekaligus koordinator lapangan menyatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan berbagai upaya untuk mencegah cluster penyebaran covid 19 di lingkungan sekolah, terutama penerapan 3 M. Setiap peserta didik yang datang ke sekolah akan mengikuti alur yang telah ditentukan menuju ke kelas masing-masing. Sebelum masuk ke ruang kelas, peserta didik diminta untuk mencuci tangan dan mengecek suhu tubuh kemudian melaporkannya secara online pada aplikasi yang telah disiapkan oleh sekolah. Hal tersebut juga dilakukan oleh setiap guru dan karyawan sebelum memasuki sekolah. Penggunaan masker dengan benar dan pencegahan kerumunan juga selalu dipantau dengan ketat.
Pelaksanaan simulasi PTM diikuti oleh peserta didik secara terbatas. Setiap jenjang dipilih 2 kelas dan masing-masing kelas berisi 12 peserta didik. Secara keseluruhan yang mengikuti simulasi PTM ada 6 kelas dengan 72 peserta didik. Menurut wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Supriyadi, S.Pd, dikatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan wali kelas untuk menentukan 12 peserta didik setiap kelasnya dan sisanya tetap mengikuti pembelajaran jarak jauh di rumah masing-masing. Proses pembelajaran dilakukan secara kombinasi antara daring dan luring dengan penggunaan microsoft teams yang disinkronisasi. Dengan begitu, peserta didik yang ada di sekolah dan di rumah dapat mengikuti proses pembelajaran di waktu yang sama.
Selama simulasi PTM terbatas, kegiatan kesiswaan masih dilakukan secara daring. Meskipun telah diperbolehkan melakukan simulasi PTM, kegiatan kesiswaan seperti OSIS, Pramuka, dan ekstrakurikuler belum dapat dilaksanakan secara tatap muka. Hal itu sebagai upaya pencegahan penularan covid 19 di lingkungan sekolah. Namun demikian, kegiatan kesiswaan dapat berjalan dengan baik dan beberapa diantaranya tetap mampu mempersembahkan prestasi untuk sekolah.
Sementara itu, Drs. Sukirna, Kepala SMA N 10 Semarang, menyatakan bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh SMA N 10 Semarang selama persipan dan pelaksanaan simulasi PTM berjalan dengan lancar. Beliau menambahkan tidak ada kasus positif covid 19 selama simulasi PTM karena semua warga sekolah sangat menyadari pentingnya menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Senada dengan bapak kepala sekolah, Pengawas SMA Kota Semarang yang meninjau langsung pelaksanaan simulasi PTM di SMA N 10 Semarang menyatakan bahwa pelaksanaan simulasi PTM di SMA N 10 Semarang berjalan dengan sukses dan siap untuk melanjutkan ke tahap PTM terbatas. By Didiet Chandra A
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini