Mulai tahun pelajaran baru 2023-2024 SMAN 10 Semarang akan menerapkan aturan terbaru seragam sekolah. Hal tersebut disampaikan oleh kepala sekolah Drs. Mulyani M Noor, M.Pd. Aturan tentang Pakaian Seragam Sekolah tersebut berdasarkan Permendikbud Ristek No. 50 Tahun 2022. 

 

“Ada aturan terbaru tentang seragam sekolah yang diterbitkan Kemendikbudristek. Sekolah kita akan menerapkannya di tahun pelajaran baru ini,” terang kepala sekolah Drs. Mulyani M Noor, M. Pd saat diwawancara oleh tim aksara. 

LALU APA YANG BARU? 
Melansir dari salinan Permendikbud Ristek No. 50, pakaian seragam sekolah  terdiri atas pakaian seragam nasional dan pakaian seragam pramuka. Selain kedua jenis seragam tersebut sekolah dapat mengatur pakaian seragam khas sekolah. Tidak hanya itu, pemerintah daerah (pemda) sesuai kewenangannya juga dapat mengatur penggunaan pakaian adat bagi peserta didik di sekolah. 

Pakaian seragam nasional untuk peserta didik SMA dan sederajat itu berupa atasan kemeja berwarna putih dan celana atau rok berwarna abu-abu. Pakaian ini digunakan paling sedikit setiap hari Senin dan Kamis serta pada hari pelaksanaan upacara bendera. Penggunaan pakaian seragam nasional pada hari pelaksanaan upacara bendera harus dilengkapi dengan atribut berupa topi pet dan dasi warna abu-abu. 

Pengaturan pakaian seragam sekolah tentunya memiliki tujuan. Di antaranya menanamkan dan menumbuhkan nasionalisme, kebersamaan serta memperkuat persaudaraan di antara peserta didik, menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan di kalangan siswa. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kesetaraan tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi orangtua atau wali siswa dan meningkatkan disiplin dan tanggung jawab siswa. 

Terkait penggunaan pakaian seragam pramuka, warna dan modelnya pakaian seragam telah diatur oleh Kwartir Nasional gerakan Pramuka melalui Surat Keputusan Nomor 174 tahun 2012 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka. 

 Sedangkan pakaian seragam khas sekolah adalah seragam yang ditetapkan sekolah dengan memperhatikan hak setiap peserta didik untuk menjalankan agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai keyakinannya.