Semarang-SMAN 10 Semarang menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) kembali selama dua minggu ke depan. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dimulai Senin (7/2) sampai dengan Jumat (18/2). Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Surat Edaran Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah I Provinsi Jawa Tengah nomor 421/ 052 tanggal 4 Februari 2022 tentang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) jenjang SMA, SMK, dan SLB di Provinsi Jawa Tengah.

Surat edaran Cabang Dinas tersebut mengacu kepada disposisi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah atas surat rekomendasi dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang. Rekomendasi ini dikeluarkan karena munculnya klaster sekolah pada akhir Januari 2022 dan prediksi peningkatan kasus Covid-19 pada bulan Februari 2022 di Kota Semarang.

“Pelaksanaan PJJ bersifat sementara dan akan dilakukan evaluasi secara berkala. Selain itu juga mempertimbangkan perkembangan status kedaruratan yang diakibatkan oleh penyebaran Covid-19," ujar Kepala SMAN 10 Semarang, Drs. Mulyani M Noor, M.Pd..

Penerapan PJJ kembali setelah beberapa saat lalu dilakukan Pembelajaran Tatap Muka 100 persen mendapat respon yang beragam dari guru, siswa, maupun orang tua. Banyak yang kecewa, di antaranya berasal dari Putri Miranti salah satu siswa kelas XI MIPA-1 mengungkapkan kekecewaannya.  

“Lah, Pak. Kok PJJ lagi. Baru saja PTM kok kembali lagi. Kalau PJJ, sulit memahami materi pelajaran,” keluhnya.

Waka Humas, Sagino, S.S. di tempat terpisah menyampaikan agar guru, siswa, dan karyawan untuk bisa mematuhi edaran tersebut. “Orang tua atau wali peserta didik dimohon terus memantau, menasihati, dan mencegah putra-putrinya untuk menjauhi kerumunan yang berpotensi terjadinya penularan COVID-19. Jika terpaksa harus melakukan aktivitas di luar rumah, maka wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” imbuhnya. (MBD)