SMANTEN Adakan Workshop Jurnalistik
SEMARANG- OSIS SMANTEN dan ekstrakurikuler jurnalistik mengadakan acara Workshop Jurnalistik dan Sastra, Kamis (15/09/22). Acara yang seyogyanya bertempat di ruang multimedia dialihkan ke Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin. Pemindahan dilakukan karena ruang multimedia digunakan untuk sosialisasi program sekolah ke orang tua peserta didik.
Kegiatan dikuti oleh anggota sub bidang jurnalistik OSIS, perwakilan anggota MPK, anggota ekstrakurikuler jurnalistik, dan perwakilan siswa setiap kelas. Workshop selain diisi oleh guru juga menghadirkan narasumber dari dosen UPGRIS, Bapak Zaenal Arifin (Mr. Zaza) dan Redaktur Suara Merdeka, Ibu Maratun Nashihah.
Acara ini diadakan sebagai tindak lanjut adanya majalah sekolah yang terbit 1 bulan sekali dan dipublikasikan melalui bentuk majalah digital dan majalah dinding. Sebagai informasi, majalah sekolah digagas oleh Bapak Abdul Azis dan beberapa guru yang lain. Harapannya, akan ada banyak siswa yang juga bisa menjadi kontributor untuk mengisi rubrik-rubrik yang ada dalam majalah sekolah.
Ketua panitia, Theodorisa Riani dalam sambutannya mengungkapkan bahwa banyak manfaat yang akan didapat setelah mengikuti acara tersebut. “Acara ini sangat bermanfaat. Selain bisa mengembangkan berpikir kritis, nantinya kita akan diberikan ilmu-ilmu mengenai jurnalistik. Bagaimana membuat berita, esai, bahkan puisi. Setelah itu, kita kembangkan agar tulisan-tulisan kita dapat dimuat di majalah sekolah,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh bapak kepala sekolah. Bapak kepala sekolah dalam sambutannya merasa sangat bangga dan mengapresiasi acara tersebut. “Saya merasa sangat bangga kepada kalian yang telah berhasil mengadakan acara seperti ini. Menulis adalah sebuah skill khusus. Mungkin semua orang mampu berbicara, tetapi tidak setiap orang mampu menulis,” Ujar beliau.
Materi penulisan berita disampaikan oleh Bapak Zaenal Arifin. Beliau mengatakan bahwa jika terdapat rubrik berita dalam majalah yang terbit mingguan atau bulanan, maka gaya penulisan berita harus dibuat menjadi feature news. “Feature News termasuk kedalam jurnalistik sastra. Apa maksudnya? Tulislah tulisanmu seperti novel. Di dalam feature terdapat nuansa-nuansa seperti dalam novel. Hal itu membuat berita yang berlalu tidak akan pernah basi,” jelas beliau.
Selama pelatihan, para siswa sangat antusias dan memperhatikan materi demi materi. Mereka juga langsung mencoba mempraktikkan ilmu yang didapat selama workshop. Secara umum acara berjalan dengan sukses dan siswa merasa sangat senang. “Saya senang dan akan berusaha menjadi kontributor majalah,” ungkap Earnest salah seorang peserta.
Penulis: Didiet
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini