Ujian Sekolah (US) di SMA Negeri 10 Semarang telah dilaksanakan pada tanggal 29 Maret hingga 8 April 2021  secara daring dan semua soal disusun oleh guru sesuai bidang. Ujian Sekolah (US) diikuti oleh  316 peserta didik yang terdiri dari 139 program MIPA, 141 program IPS, dan 36 Program IBB.

Peserta didik kelas XII saat ini boleh bernapas lega karena telah usai  berjibaku dengan soal-soal , namun bukan berarti mereka telah lulus. Selain ujian sekolah peserta didik juga harus mengikuti beberapa ujian praktik pada mata pelajaran tertentu.
Pada tahun 2020—2021 ini tidak ada Ujian Nasional (UN) seperti tahun- tahun sebelumnya. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menerbitkan Surat Edaran Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan Serta Pelaksanaan Ujian Sekolah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid Virus Disease (Covid-19). Dalam surat edaran tersebut dijelaskan Ujian Nasional (UN) dan ujian kesetaraan 2021 ditiadakan, maka UN tidak menjadi syarat kelulusan artinya kelulusan sepenuhnya ada pada satuan Pendidikan.

Peserta didik di SMA Negeri 10 Semarang akan dinyatakan lulus dari satuan pendidikan apabila telah menyelesaikan semua program pembelajaran yang dibuktikan dengan nilai rapor tiap semester, memperoleh nilai sikap atau berperilaku minimal baik, dan mengikuti ujian sekolah yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Pelaksanaan Ujian sekolah (US) di SMA Negeri 10 Semarang bukan tanpa kendala. Hal ini disebabkan oleh pelaksanaannya  secara daring. Hampir setiap hari ada saja peserta didik yang mengalami kesulitan saat akan mengirimkan hasil ujian. Kesulitan itu antara lain sinyal yang kurang baik atau fasilitas Handpone mereka yang tiba-tiba rusak. Untuk mengatasi hal tersebut sekolah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengerjakan kembali atau mereka diberi kesempatan untuk melaksanakan ujian di sekolah dengan komputer yang telah disediakan.

Tidak hanya masalah sinyal yang kurang baik saat pelaksanaan ujian sekolah, tetapi ada kendala lain yaitu peserta didik kesiangan sehingga terlambat mengerjakan soal. Kurang disiplin peserta didik sebenarnya bukan tanggung jawab semata pada orang tua atau wali tetapi juga wali kelas sangat berperan ketika pelaksanaan ujian sekolah. 

Salah satu tugas yang dilakukan wali kelas yaitu memantau kehadiran anak perwaliannya sebelum ujian akan dilaksanakan. Masing-masing wali kelas mengecek kehadiran atau kesiapan peserta didik melalui  aplikasi zoho form dan wharsapp. Bila sudah mendekati waktu pelaksanaan ujian ada peserta didik yang belum mengisi daftar hadir lewat aplikasi zoho form, maka wali kelas segera mungkin menghubungi peserta didik atau orang tuanya. Hal ini berlansung hingga hari terakhir. Selain mendapat tugas sebagai wali kelas mereka juga sekaligus pengawas ujian sekolah(US). (Kandida)