Rakyat kerajaan sudah terlihat berjejer rapi menyambut hadirnya sang raja yang gagah dan bijaksana. Akhirnya, sang raja pun tiba. Dengan menggunakan kereta kencana diiringi pengawal dan pejabat kerajaan, sang raja menyambut para rakyat yang telah menunggunya. Sang raja kemudian turun dan memberikan sepatah dua patah kata kepada rakyatnya. 

“Ibarat sebuah kerajaan, SMAN 10 Semarang adalah sebuah kerajaan yang makmur dan gemah ripah loh jinawi mampu bersaing di panggung nasional dan global.” tegas sang raja yang diperankan oleh Bapak Drs. Mulyani M Noor, M.Pd., Kepala SMAN 10 Semarang. 

Itulah sepenggal cerita pada saat pembukaan HUT SMANTEN Ke-38. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada HUT kali ini SMANTEN lebih menekankan kepada kelestarian budaya daerah.

Mengusung tema “SMANTEN Anjayeng Bawana,” yang berarti SMANTEN selalu menjaga warisan kebudayaan Jawa, dimana kebudayaan Jawa mampu berjaya di tingkat dunia. Menurut seksi acara Bapak Ripno Aji, S.Pd., rangkaian acara pada HUT SMANTEN kali ini berusaha untuk menyesuaikan visi sekolah.  

“Visi sekolah yaitu Terwujudnya Penguasaan IPTEK yang berkarakter dan Berbudaya, saya berpikir bagaimana visi itu bukan hanya sebagai kalimat tetapi dalam suatu kegiatan kita berusaha untuk menyesuaikan visi tersebut, akhirnya tema yang mengangkat kebudayaan jawa cocok untuk HUT SMANTEN kali ini,” jelasnya.

Terdapat banyak acara dalam HUT SMANTEN Ke-38 ini. Mulai dari pentas seni, gelar karya proyek kelas X tema kewirausahaan, donor darah, dan bintang tamu Sabela KDI yang mengguncang panggung SMANTEN. Acara berlangsung sangat meriah dan spektakuler, seluruh warga sekolah gegap gempita bersuka cita dalam HUT SMANTEN Ke38 ini! Selamat Ulang Tahun SMANTEN! SMANTEN JAYA! 

Penulis: Didiet Chandra, S.Pd.